Provinsi Kalimantan Barat dihuni oleh masyarakat dari latar belakang budaya yang heterogen. Masyarakat Melayu, Dayak, Tionghoa, dan Jawa hidup saling berdampingan sejak dahulu dalam kerukunan dan kebersamaan. Karena hal ini, tak heran bila kemudian budaya masyarakat Kalimantan Barat menjadi salah satu yang paling unik di Nusantara. Keunikan tersebut misalnya dapat kita temukan pada beragam senjata tradisional yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Nah, di kesempatan ini kami akan mengulas senjata tradisional Kalimantan Barat tersebut dan keunikan-keunikan yang dimilikinya. Senjata Tradisional Kalimantan Barat Sebetulnya ada banyak ragam dan jenis senjata yang dimiliki masyarakat Kalimantan Barat di masa silam. namun, saat ini sebagian senjata tersebut mengalami kepunahan karena tergerus arus globalisasi. Hanya sedikit di antaranya yang dapat bertahan sehingga tetap lestari hingga kini, misalnya senjata tradisional sipet, lonjo, telawang, mandau, dan dohong. Selengkapnya : Senjata Tradisional Indonesia dari 35 Provinsi 1. Senjata Tradisional Sipet Sipet adalah bahasa Dayak untuk menyebutkan senjata tiup bernama sumpit. Senjata ini terdiri dari 2 bagian, sipet atau selongsong yang terbuat dari bambu atau kayu berongga, serta damek atau anak sumpit. Selongsong sipet umumnya memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 2,5 meter. Sementara rongga di bagian tengah ukurannya antara 0,35 sampai 0,75 cm. Kayu dan rongga sipet harus lurus 100% untuk membuat tembakan menjadi akurat. Selongsong sipet digunakan dengan damek sebagai anak sumpitnya. Damek terbuat dari bambu atau kayu yang tajam berukuran kecil. Untuk keperluan perburuan atau perang, mata damek yang tajam biasanya diberi bisa racun yang terbuat dari getah pohon ipuh. Getah racun ini sangat mematikan. Bila damek beracun melukai seekor harimau dewasa, maka harimau tersebut biasanya akan mati dalam waktu kurang dari 10 menit. Masyarakat suku Dayak di Kalimantan Barat telah terbiasa menggunakan senjata ini sejak zaman nenek moyangnya dahulu. Mereka terutama kaum pria akan sangat piawai melakukan tembakan dengan senjata sederhana ini. akurasi tembakan yang tinggi ditambah teknik meniup dan membidik yang mumpuni membuat banyak tentara Belanda di masa silam sangat gentar bila harus berperang melawan mereka. Gambar di bagian paling atas adalah gambar dari senjata ini. bayangkan dengan senjata sederhana itu, pria dayak mampu menembakan damek atau anak sumpit hingga jarak 200 meter. 2. Senjata Tradisional Lonjo Selain damek, masyarakat Dayak di Kalimantan Barat juga mengenal ragam senjata tradisional lainnya. Salah satunya adalah lonjo. Lonjo adalah semacam tombak dengan mata yang sangat runcing. Lonjo kerap dibawa ketika berburu untuk melumpuhkan hewan buruan dalam jarak dekat. Pada mata lonjo ini, kerap pula ditambahkan racun supaya daya serang senjata semakin fatal. Senjata tradisional Kalimantan Barat ini kadang juga dilengkapi dengan tangkai yang berongga. Tangkai tersebut bisa difungsikan sebagai pengganti selongsong sipet bila dalam keadaan terdesak.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2017/03/senjata-tradisional-kalimantan-barat.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara memiliki beberapa tempat bersejarah seperti Benteng Keraton Buton yang merupakan benteng terluas di dunia. Selain itu mas...
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1bdKgZGLMFQoNcEPmBvcYZ5J57dfopD8bDXxWvjusV3lTO3EWLSsnq8VczKJ1drmdiAeltsZ7jmA_UoZXdDb1z1cl6qTm_LV9s7P_9J3FKI9QZS-3JhrOgdHyaU3eVcORRgjFcdkDXF4/s320/ZX.jpg)
-
Provinsi Kalimantan Barat dihuni oleh masyarakat dari latar belakang budaya yang heterogen. Masyarakat Melayu, Dayak, Tionghoa, dan Jawa h...
-
Provinsi Sulawesi Selatan dihuni oleh masyarakat yang berasal dari suku yang beragam. Ada banyak suku yang menghuni provinsi yang beribuko...
-
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang letaknya di tengah Pulau Sumatera dengan menjadikan Padang sebagai ibu kota...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar